a. Automaticity.
Sifat spontanitas jantung yang dapat berdenyut secara teratur (Rhytm) dan independent tanpa harus menunggu komando dari otak, dengan kata lain apabila jantung sehat kita pisahkan dengan tubuh, maka jantung masih bisa berdenyut hal ini dikarenakan sel-sel pacemaker alami yang secara automatis mengeluarkan impuls secara teratur.
b. Excitability.
Apabila terjadi ketidakseimbangan pada unsur-unsur yang berperan dalam proses elektrofisiologi sel jantung, maka sel-sel jantung akan berespon secara fisiologis untuk mempertahankan hemostastis.
c. Conductivity.
Adanya jaringan neuromuskular yang membentuk lintasan atau jalan khusus sebagai kawat penghantar bioelektrik secara normal dimulai dari SA node à AV node à Bundle of his (berkas his) à Furkinje fiber (serabut purkinje) yang selanjutnya akan diteruskan ke sel-sel otot jantung sehingga menimbulkan kontraktilitas jantung.
d. Contractility.
Secara fisiologis mampu merespon impuls yang masuk ke sel-sel otot jantung dengan berkontraksi dan berelaksasi.
Kinerja jantung sangat dipengaruhi oleh 3 unsur utama yaitu sel-sel pacemaker, sel-sel konduksi dan sel-sel otot jantung.
Terdapat 3 posko pacer maker pada otot jantung, yaitu :
a. SA Node (Sino Atrial Nodus).
Merupakan kepingan otot khusus tipis dan berbentuk elip dengan lebar kira-kira 3 mm, panjang 15 mm dan tebalnya 1 mm, SA Node terletak dalam dinding lateral superior dari atrium kanan tepat disebelah bawah dan sedikit lateral dari lubang vena cava superior.
SA Node diilustrasikan sebagai posko 1 dari rute hantaran listrik jantung pada keadaan normal dalam 1 menit mampu menghasilkan impuls kecepatan otomatis yang tercepat yaitu sebayak 60 – 100 kali.
Untuk meneruskan impuls dari SA Node ke AV Node keduanya dihubungkan oleh katalisator yang disebut Traktus Internodus. Ujung serat SA Node bersatu dengan serat-serat otot atrium disekelilingnya, impuls yang berasal dari SA Node akan menjalar keluar dan masuk kedalam permulaan serat Traktus Internodus ini dan dibagi menjadi 3 Track, Yaitu :
1. Anterior internodal track (Bachman)
Meninggalkan SA Node secara langsung kearah depan dan melingkar sekitar Vena Cava Superior dan dinding bagian depan dari Atrium Kanan. Terdiri dari 2 berkas fiber, satu masuk ke Atrium kiri dan satu lagi masuk ke bagian anterior dari septum interatrium dan turun menyilang disamping pangkal aorta masuk ke anterior superior sisi AV node.
2. Middle Internodal track (bagian tengah)
Meninggalkan SA Node di bagian posterior mengitari bagian posterior dari Vena Cava Superior dan sepanjang posterior dari septum inter atrium dan masuk ke bagian posterior dari sisi AV Node.
3. Posterior Internodal Track (bagian belakang)
Meninggalkan SA node di bagian posterior menyelusuri atau maengitari bagian crista terminalis dan area eustachman dan masuk ke bagian posterior sisi AV node.
Melalui ketiga track diatas potensial aksi menyebar keseluruh otot atrium sehingga atrium akan mengadakan depolarisasi yang menyebabkan atrium berkontraksi dan akhirnya bermuara pada AV Node setelah seluruh otot atrium terpolarisasi.
b. AV Node (Atrio Ventrikular Nodus).
AV Node merupakan posko ke 2 letaknya didam dinding septum (sekat) atrium sebelah kanan, tepat diatas katup trikuspid dekat muara sinus koronaris. AV Node mempunyai beberapa fungsi yang penting, yaitu :
1. Impuls jantung ditahan disini selama 0,08 – 0,12 detik untuk memungkinkan pengisian ventrikel selama atrium berkontraksi.
2. Mengatur jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel.
3. AV Node dapat menghasilkan impuls dengan frekuensi 40 – 60 kali permenit.
Seperti halnya SA Node, AV Node juga mempuyai katalisator untuk meneruskan impulsnya sampai pada Furkinje fiber yaitu Bundle of His yang mempunyai diameter 2 mm dan panjang 10 mm, kemudian dilanjutkan ke sistem Bundle Branch yang bercabang menjadi 2 yaitu : Right bundle branch ( RBB) dan Left bundle branch (LBB). LBB sendiri bercabang lagi menjadi 3 yaitu : Left Anterior fesikuler, Left Posterior fesikuler dan Left Septal fesikuler.
c. Furkinje fiber (serabut purkinje).
Merupakan bagian ujung dari bundle branch bertugas menghantarkan impuls menuju lapisan subendokard pada ke dua ventrikel, sehingga terjadi depolarisasi yang diikuti kontraksi ventrikel . sel – sel pacemaker di subendokard ventrikel dapat menghasilkan impuls dengan frekuensi 20 – 40 kali permenit. Pemacu – pemacu cadangan ini mempunyai fungsi sangat penting untuk mencegah berhentinya jantung saat fungsi SA Node sebagai pacemaker utama terganggu dengan cara mengambil alih fungsi pacemaker.
Untuk lebih menggambarkah bahasan di atas mari kita perhatikan beberap gambar berikut :
Untuk lebih menggambarkah bahasan di atas mari kita perhatikan beberap gambar berikut :
Not : Jika ada keskhilafan dalam penulisan artikel ini mohon masukan yang membangun bukan mematahkan.......
Semoga bermanfaat........
0 komentar:
Posting Komentar