A. Pengertian
Hipertensi berasal dari dua kata, hiper = tinggi dan tensi = tekanan darah, merupakan penyakit yang sudah lama dikenal. Menurut American Society of Hypertension (ASH), pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan.
B. Penyebab dan faktor risiko
Sampai saat ini penyebab hipertensi belum jelas. Fakta yang ada sampai saat ini hipertensi disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor genetika dan faktor lingkungan. Faktor-faktor risiko hipertensi antara lain :
1. Faktor genetik (tidak dapat dimodifikasi) :
a) Usia
Hipertensi umumnya berkembang antara 35 – 55 tahun.
b) Etnis
Etnis Amerika keturunan Afrika menempati risiko tertinggi terkena hipertensi.
c) Keturunan
Beberapa peneliti meyakini bahwa 30-60% kasus hipertensi adalah diturunkan secara genetis.
2. Faktor lingkungan (dapat dimodifikasi)
a) Diet, makanan dengan kadar garam tinggi dapat meningkatkan tekanan darah seiring dengan bertambahnya usia.
b) Obesitas/kegemukan, tekanan darah meningkat seiring dengan peningkatan berat badan.
c) Merokok, dapat meningkatkan tekanan darah dan cenderung terkena penyakit jantung koroner.
d) Kondisi penyakit lain, seperti diabetes melitus tipe 2 cenderung meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah 2 kali lipat.
C. Klasifikasi Hipertensi
Untuk menilai apakah seseorang itu menderita penyakit hipertensi atau tidak haruslah ada suatu standar nilai ukur dari tensi atau tekanan darah. berbagai macam klasifikasi hipertensi yang digunakan di masing-masing negara seperti klasifikasi menurut Joint National Committee 7 (JNC 7) yang digunakan di negara Amerika Serikat, Klasifikasi menurut Chinese Hypertension Society yang digunakan di Cina, Klasifikasi menurut European Society of Hypertension (ESH) yang digunakan negara-negara di Eropa, Klasifikasi menurut International Society on Hypertension in Blacks (ISHIB) yang khusus digunakan untuk warga keturunan Afrika yang tinggal di Amerika. Badan kesehatan dunia, WHO juga membuat klasifikasi hipertensi.
Di Indonesia sendiri berdasarkan konsensus yang dihasilkan pada Pertemuan Ilmiah Nasional Pertama Perhimpunan Hipertensi Indonesia pada tanggal 13-14 Januari 2007 belum dapat membuat klasifikasi hipertensi sendiri untuk orang Indonesia. Hal ini dikarenakan data penelitian hipertensi di Indonesia berskala nasional sangat jarang.
Karena itu para pakar hipertensi di Indonesia sepakat untuk menggunakan klasifikasi WHO dan JNC 7 sebagai klasifikasi hipertensi yang digunakan di Indonesia.
Klasifikasi Hipertensi menurut WHO
Kategori | Sistol (mmHg) | Diastol (mmHg) |
Optimal | < 120 | < 80 |
Normal | < 130 | < 85 |
Tingkat 1 (hipertensi ringan) | 140-159 | 90-99 |
Sub grup : perbatasan | 140-149 | 90-94 |
Tingkat 2 (hipertensi sedang) | 160-179 | 100-109 |
Tingkat 3 (hipertensi berat) | ≥ 180 | ≥ 110 |
Hipertensi sistol terisolasi | ≥ 140 | < 90 |
Sub grup : perbatasan | 140-149 | < 90 |
Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7
Kategori | Sistol (mmHg) | Dan/atau | Diastole (mmHg) |
Normal | <120 | Dan | <80 |
Pre hipertensi | 120-139 | Atau | 80-89 |
Hipertensi tahap 1 | 140-159 | Atau | 90-99 |
Hipertensi tahap 2 | ≥ 160 | Atau | ≥ 100 |
Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia
Kategori | Sistol (mmHg) | Dan/atau | Diastole (mmHg) |
Normal | <120 | Dan | <80 |
Pre hipertensi | 120-139 | Atau | 80-89 |
Hipertensi tahap 1 | 140-159 | Atau | 90-99 |
Hipertensi tahap 2 | ≥ 160 | Atau | ≥ 100 |
Hipertensi sistol terisolasi | ≥ 140 | Dan | < 90 |
KEPUSTAKAAN
ASMIHA,NCIH.2006.Abstract And Proceeding. RSUP Adam Mlik Medan.
Burner & suddarth. 2002. Buku ajar keperawatan medical bedah. Jakarta : EGC
Rokhaeni, Reni,dkk.2001.Keperawatan Kardiovasculer.Jakarta : Diklat Harapan Kita.